Secara umum, metode deep learning banyak diterapkan di beberapa sektor. Di antaranya seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan beberapa bidang lain.
Contoh penerapan deep learning pada sektor kesehatan adalah penggunaan sejumlah alat medis. Semisal CT scan, MRI, atau alat medis lain.
Dengan menggunakan metode deep learning, alat-alat kesehatan bisa memperoleh gambar-gambar yang dibutuhkan dalam diagnosa kesehatan. Setelah mencermati berbagai gambar tersebut, para tenaga kesehatan lalu mendeteksi penyakit pada organ dalam, seperti kanker, lesi, retinopati diabetik, dan lain lain.
Dalam bidang ekonomi, metode deep learning diterapkan di berbagai perusahaan untuk menganalisis data yang kompleks dan membantu perusahaan mengambil keputusan. Contohnya perilaku pelanggan, menganalisa permintaan pelanggan, dan lain lain.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pembelajaran, maka contoh Kurikulum Deep Learning dapat dipantau sesuai penggabungan tiga elemen yang mencakup Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.
Pada elemen Mindful Learning, para guru akan memperhatikan keunikan para siswa, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing yang berbeda.
Misalnya ketika masuk dalam materi tentang panas. Maka para siswa nantinya diajak untuk bereksperimen, baik di laboratorium dengan melihat bagaimana panas atau kalor terbentuk dan fungsi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian elemen Meaningful Learning. Para siswa diajak memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang dipelajari dan pentingnya pelajaran itu bagi kehidupan di dunia nyata kelak.
Terakhir adalah elemen Joyfull Learning. Metode ini menjadi pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam pembelajaran. Namun juga mengutamakan pemikiran yang mendalam dari para siswa terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan.